PALI, ZBS – Gedung Pesos Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Rabu (12/11/2025), dipenuhi suasana semangat dan optimisme. Untuk pertama kalinya sejak resmi dimanfaatkan pasca penandatanganan aset pinjam pakai eks-Pertamina di Jakarta, gedung megah itu menjadi tempat penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Ketahanan Pangan yang diinisiasi oleh Dandim 0404 Muara Enim bersama Forum Kepala Desa se-Kabupaten PALI.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi peningkatan kapasitas aparatur desa dalam mengelola program ketahanan pangan. Sebanyak 61 dari 65 desa di Kabupaten PALI turut berpartisipasi, masing-masing mengirim empat perwakilan terdiri dari kepala desa, ketua BPD, dan dua perangkat desa.
Bimtek dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati PALI, Iwan Tuaji, S.H., yang hadir bersama jajaran Forkopimda, di antaranya Dandim 0404 Muara Enim, Kepala Dinas PMD, Sekretaris Dinas PMD, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Khairiman, para camat se-Kabupaten PALI, serta perwakilan Polres dan Kejari PALI.
Dalam sambutannya, Wabup Iwan Tuaji menegaskan bahwa program ketahanan pangan tidak boleh hanya menjadi formalitas, melainkan bentuk nyata komitmen moral dan tanggung jawab kepada masyarakat. Ia mengingatkan seluruh kepala desa dan perangkat agar berhati-hati dalam mengelola Dana Desa (DD), khususnya alokasi wajib 20 persen untuk ketahanan pangan.
“Jika aturan menyebut 20 persen, maka realisasikan penuh 20 persen itu. Jangan dikurangi, apalagi disalahgunakan. Jangan sampai desa kita terjerat persoalan hukum karena kelalaian,” tegas Iwan, disambut tepuk tangan peserta.
Lebih jauh, Iwan menyerukan pentingnya membangun kemandirian desa tanpa bergantung pada perusahaan maupun pihak luar. Ia menekankan bahwa pemerintah daerah siap menjadi pelindung utama dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Saya tidak ingin kepala desa punya mental pengemis terhadap perusahaan. Jika ada kebutuhan penting bagi masyarakat, koordinasikan dengan kami. Pemerintah harus bebas dan berpihak kepada rakyat,” ujarnya lantang.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Iwan juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari identitas daerah. Ia meminta agar setiap kegiatan resmi Pemkab PALI ke depan menampilkan tarian khas daerah sebagai wujud penghormatan terhadap jati diri masyarakat.
“Budaya adalah kebanggaan kita. Jangan sampai kegiatan pemerintah jauh dari akar budaya PALI,” ucapnya.
Selain berbicara tentang kebijakan dan tata kelola, Iwan juga memberikan pesan moral bagi seluruh peserta. Ia menekankan pentingnya sinergi dan komunikasi harmonis antara kepala desa dan BPD.
“Kades hormati BPD, dan BPD juga hormati kades. Kita semua bertanggung jawab untuk memajukan desa. Jangan saling menjatuhkan, tapi saling mendukung demi masyarakat,” pesan Wabup.
Ia juga menegaskan bahwa setiap aparatur pemerintahan harus terbuka terhadap kritik dan saran. Menurutnya, kritik adalah bagian dari proses untuk memperbaiki diri.
“Kita semua manusia, wajar jika dikritik. Jadikan kritik sebagai bahan introspeksi, bukan alasan untuk tersinggung,” ujarnya bijak.
Menutup sambutannya, Wabup Iwan mengingatkan bahwa jabatan hanyalah amanah sementara.
“Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Jalankan tugas dengan niat tulus mengabdi, bukan mencari pamrih,” pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 0404 Muara Enim selaku penggagas kegiatan menyampaikan bahwa Bimtek ini menjadi strategi penting dalam memperkuat kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan desa guna membangun kemandirian pangan di wilayah PALI.
“Ketahanan pangan bukan sekadar program, tetapi fondasi kesejahteraan. Kami ingin setiap desa mampu memenuhi kebutuhan pangan warganya,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten PALI menambahkan, pihaknya akan mengawal penuh implementasi hasil Bimtek agar benar-benar diterapkan di lapangan.
“Kami tidak ingin Bimtek berhenti di teori. Harus ada dampak nyata di setiap desa — baik peningkatan produksi pangan maupun pengelolaan anggaran yang transparan,” katanya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Banyak yang menilai kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang strategi penguatan ketahanan pangan, pengelolaan Dana Desa, dan sinergi lintas lembaga.
Salah satu kepala desa peserta Bimtek menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Wabup Iwan Tuaji.
“Beliau memberi arahan yang tegas tapi mengayomi. Banyak pesan yang menyentuh dan membuka pandangan kami,” ujarnya.
Kegiatan Bimtek Ketahanan Pangan di Gedung Pesos ini menjadi simbol kuat keseriusan Pemerintah Kabupaten PALI di bawah kepemimpinan Bupati Asgianto, S.T., dan Wakil Bupati Iwan Tuaji, S.H., dalam mendorong pembangunan desa yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Dengan dukungan lintas sektor dan semangat kebersamaan, Pemkab PALI optimistis program ketahanan pangan ini akan menjadi motor penggerak ekonomi desa sekaligus memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat.
“Bimtek ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi langkah nyata menuju desa mandiri, tangguh, dan sejahtera. Pemerintah Kabupaten PALI akan terus hadir, mendampingi, dan memastikan setiap kebijakan menyentuh langsung kepentingan rakyat,” tutup Wakil Bupati Iwan Tuaji.(Im)






